Sabtu, 17 September 2011

Kangjengputri yang SEBENARNYA.

Kemarin kangjengputri dapet kabar dari temen temen gue, ada yang copas blog gue. Meski emang ya blog gue belum terlalu eksis dan baru dibaca temen-temen gue, tapi tetep COPAS adalah COPAS. Enak aja ngopas posting orang tanpa mikir.

Sekali lagi, gue bikin blog ini dari Februari2011. Kalau kalian nemuin blog ini yang dimulai selain bulan itu, jangan dibaca.

Dan link blog ini kangjengputri.blogspot.com, bukan kangjengputricaca.blogspot.com atau nama lainnya:-)

Dan nama kangjengputri adalah ALIKA MAHROZA ALYA. Yang namanya selain itu bukan KANGJENGPUTRI DAN JANGAN DIBACA:-)


INI BLOG ASLI KANGJENGPUTRI. GUE GAAKAN GANTI LINKNYA, TETEP KANGJENGPUTRI.BLOGSPOT.COM.


Buat yang ngerasa copas posting gue, gue punya kata kata buat lo.

"Copycats has never been recorded in history. Explore yourself. trust your uniqueness, make it a signature, and be a trendsetter"



Sekian!

Cerita cinta Kangjeng putri 3

Seiring bertambahnya hari, Bang lautner merasa ada sesuatu yang menarik tentang Lika. Jika pacarnya Taylor ke indonesia, lautner selalu ikut dan pasti bertemu Lika. Garagara itu pun ia hampir setiap hari bisa melihat kegiatan Lika. Sekolah, mengerjakan tugas, bernyanyi, makan. Banglautner pun hapal setiap gerakgerik Lika.



Saat lika berpikir saat berbicara...

Saat lika tersenyum saat berjalan..

Saat lika menonton dengan serius..

Saat lika langsung tersenyum bila melihat kamera...

Saat lika memperhatikan orang lain berbicara..

Saat lika bersikap acuh tak acuh bila berjalan..

Saat lika menggigit bibirnya bila berjalan.....

Dengan memperhatikan itu semua, dengan tak sadar banglautner selalu hapal gerakgerik lika. Saat lika memanggilnya "Banglautner" serasa ada yang ngageleser ditubuh banglautner. Bzzzt, sengatan listrik gitu lah sesuatu gitu ya.

Ia tau ia tak bisa begini!!! Ia tak mungkin terus membiarkan perasaan ini ada. Ia harus setia pada pacarnya Taylor, yang memang lebih segalanya dari Lika. Tapi meski begitu, ada sesuatu hal yang menarik dari Lika yang tak bisa dijelaskan. Tidak. Bisa. Dijelaskan!

Namun tiap melihat lika, ia tak bisa menahan dirinya untuk menyapa Lika. Ia ingin mengobrol berdua, namun jika mereka bertemu percakapan yang terjadi hanyalah "Hei" "Hei,bang" dan saat banglautner mau melanjutkan percakapan, lika hanya pergi dan tersenyum.

Itu membuat banglautner semakin penasaran dan membuatnya ingin dekat dengan lika. Meski Taylor sedang tidak di indonesia, banglautner tetap sering main ke rumah pacarnya, tapi bukan untuk menemui pacarnya, melainkan bertemu adik pacarnya. Banglautner berpikir dalam hati, "Oh god, apa yang aku lakukan ini salah?" banglautner tau ia salah, tapi hatinya terus-terusan menagih bertemu lika...

Sampai pada suatu hari, Taylor swift mengirimi tiket pada lika untuk liburan ke tempatnya. Lika pun berangkat ke New York untuk liburan bersama kakak semata wayangnya. Sesampai di New York,Swift mengajak lika untuk ikut ke pestanya Colbie Colliat, sepupu colbie ulangtahun dan mengundang swift juga lautner dan swift mengajak lika. Lika pun ikut ke acara itu.

Di acara itu, karna lika memang kenal dengan para artis, semua berjalan lancar. Sampai pada sesi dansa, tentu saja Swift berdansa dengan Lautner. Tapi kau pasti tahu apa yang ada dipikiran banglautner. Ia ingin mengajak lika berdansa.

Saat swift melihat adiknya hanya duduk di mejabar, swift menariknya. "Menarilah" lika menggeleng sambil melihat artis-artis lain yang sedang menari bersama pasangannya. Pada saat bersamaan, swift harus naik ke panggung untuk menyanyikan lagu. "Menarilah bersama banglautner" bisik Swift tanpa prasangka apapun. Hati lautner langsung melonjak ke awan. Lika maumau saja. Dan mereka pun menari.
"You lift my feet off the ground....You spin me around...You make me crazier crazier" Suara swift terdengar, dan lika dan banglautner pun menari dengan riangnya. Lika tak pernah bisa tersenyum saat menari dengan banglautner, entah mengapa...

Esoknya, Swift mengajak mereka berdua ke danau di pinggiran kota NewYork.

Lika biasa saja melihat banglautner, ia memang hanya menganggap lautner sebagai kakaknya sendiri. Sedangkan lautner, ya salting salting gimana gitu deh. Tapi lautner masih bisa mengontrol kesaltingannya didepan swift.

Danau itu indaaaah sekali. Mereka bertiga duduk sambil makan bekal dan foto foto di danau itu. Tibatiba swift bilang mau minum, dan minumannya ketinggalan dimobil. Lautner menawarkan diri untuk mengambil, tapi swift menolak dan mengambil sendiri di mobil.

Lautner dan lika pun duduk berdua dipinggir danau.

Lika: Danaunya sangat cantik, bukan?!
Banglautner: "Eum..eum *gugup* Ya... Sangat cantik"
Banglautner tadinya mau bilang "Ya, danaunya sangat cantik sepertimu, lik" tapi dia masih inget pacarnya.
Lika: "Taylor bener bener pintar dalam memilih tempat liburan" sambil menikmati angin danau.
Banglautner: "Yes.."
Lika: "Kamu harus tau, bang. Kamu sangat beruntung dapet Taylor. Cantik, bertalenta, ......yah, perfect"

Banglautner mau bilang "Taylor memang perfect, tapi aku sukanya sama kamu,gimanadong?:(

Tapi banglautner diam saja.

Lika: "Kadang aku tak mengerti kenapa rambutku hitam."
Banglautner: "Ada apa dengan hitam?"
Lika: "Dan Taylor keemasan. Aku ingin rambutnya berwarna keemasan" *ketawa*

Banglautner mau bilang, "Aku lebih suka rambut hitam sepertimu"

Tapi banglautner diam saja.

Lika: "Aku juga sedih kenapa aku pendek"
Banglautner: "Tak apa, kan imut"
Lika: "Kamu bilang aku imut? *ketawa* Aku ingin tinggi seperti Taylor"

Banglautner mau bilang, "Tapi kalau tinggi, aku ga bisa ngerangkul kamu. Abisnya Taylor sama aku aja tinggian taylor"

Tapi banglautner cuma bilang "You know, you are beautiful"


Lika terkaget.

Dan hanya tertawa.

"You know, you are beautiful"
"Hah? Hahaha..."
Tentu saja Lika kaget. Pacar kakaknya tibatiba menyebutnya dia cantik. Ah sudahlah, mungkin itu hanya pujian biasa, kata Lika.

"Thanks" kata Lika sambil melihat ke arah Banglautner yang kebetulan sedang melihatnya dalam-dalam! Disanalah mereka bertatapan...

Lika menatap wajah banglautner yang melihatnya dalam-dalam.


Mata bang lautner yang masuk. Alisnya yang tebal. Bibirnya yang merah....Idungnya yang rada gede tapi unyu. Dagunya yang belah.....

Disaat itulah jantung lika berdebar-debar seperti dentuman musik dangdut yang sering didengarnya. Ia baru sadar kakak pacarnya itu ganteng banget...

"Hey, aku membawa pepsi!" teriakan itulah yang membuat sesi tataptatapan itu berakhir. Swift datang. Dan mereka samasama salting. Swift merasa aneh, tapi tetap biasa saja dan mengajak Lika dan Lautner berenang di pinggir danau. Mereka pun bergegas nyebur ke dalam danau. Swift dengan pede melepas bikininya dan mencium Lautner yang masih salting. Saat itulah Lika merasa dadanya panas. Ia tak suka melihat Swift mencium Lautner. Padahal biasanya biasa aja. Ada apakah ini? Apakah benih benih cinta itu hadir dihati Lika?

Lika mau pake bikini, tapi ga pede. Jadi lika nyari bebatuan bagus di danau aja, dengan baju lengkap.

Sambil melihat bebatuan bebatuan yang berserakan dipinggir danau, diam-diam Lika melirik ke arah banglautner dan swift yang asik pacaran. Kadang mereka pegangan tangan, cium pipi. Unyudeh pokonya. Lika merasa dadanya panas banget, ada apa ini? Apakah dia cemburu pada kakaknya sendiri? Oh tidak, jangan-jangan.........Dia suka sama banglautner?

Saat sedang memikirkan itu, tibatiba Lika menginjak bagian licin dari danau dan membuatnya terlempar ke danau dan tenggelam. "Help me! Help me!" Lika tidak bisa berenang, bagaimana ini?! Cahaya matahari sudah tidak terlihat dan menembus ke dalam air saat terakhir lika tersadar.....

Banglautner berhenti berenang. Ada suara teriakan.

"Kau dengar itu?"tanya Lautner pada Swift.
Swift celingak celinguk dengan khawatir, dan dia melihat tangan adiknya mau tenggelam di air.
"Itu....Lika!" teriak Swift, dan Lautner langsung mengalihkan pandangan dengan cepat.


"LIKA!" teriak Banglautner sambil terjun kedalam air dan menyelamatkan lika.

Ia menarik tangna lika yang sudah jauh masuk ke dalam danau, dan menariknya kedaratan.

Lika pingsan, tak sadar-sadar meskipun dadanya sudah ditekan agar air keluar.
"Bagaimana ini? Bangun! bangun" teriak banglautner panik.
Swift juga panik. "Nafas buatan! cepat!"
Banglautner tercengang dan melihat swift ragu. Swift yang biasa biasa saja aneh melihat lautner begitu ragu untuk memberi nafas buatan. Tapi sudahlah, nanti saja dipikirkannya, kata swift dalam hati. "Cepat, lautner, cepat!"

Dan banglautner memberi nafas buatan pada lika:">

Lika akhirnya membuka matanya. Begitu melihat banglautnerlah yang ada didepan mukanya saat dia membuka mata, lika tertawa...


Dari kejadian itulah Swift merasa aneh.

Kenapa lautner begitu ragu untuk memberi nafas buatan pada lika? harusnya kalo gaada apa-apa biasa aja kan? Terus kenapa lautner begitu panik segitunya sambil ada acara neriak LIKA segala? Tatapan lika pada lautner pun...Oh,Apa yang terjadi?

Malam setelah itu,saat Lika sedang tertidur dikamarnya, ia kaget melihat banglautner muncul dari jendela kamarnya.

Lika bilang. "Ada apa? Kenapa banglautner tibatiba ada dikamarku?"
Dan banglautner hanya menatap Lika. Sungguh, lautner tidak bisa menahan rasa yang ada didada ini. Lautner pun jujur terhadap lika. "Aku suka kamu, lik. Aku tidak tahu kenapa!" kata banglautner sambil memegang tangan Lika. Oh, Lika terkaget, belum sempat Lika menjawab, ada suara mobil kakaknya dari luar rumah. mereka kalang kabut dan banglautner keluar dari jendela.


Semenjak pertanyaan langsung itu, entah bagaimana, mereka jadi sering keluar berdua diamdiam. Ke cafe, ke manapun mereka mau, dengan senang, tanpa memikirkan pernyataan malam itu. Hanya jalan berdua dan bertingkah seperti biasanya.

Tapi sial...Paparazzi memfoto mereka! *Np Paparazzi - lady gaga.







Foto mereka tersebar dimanamana. Berjudul "Alika Swift, adik Taylor Swift yang merebut pacar kakaknya sendiri"

Lika bingung. Pasti kabar itu sudah sampai dikakaknya. Bagaimana ini. Lika dan banglautner pun memilih untuk tidak bertemu selama waktu yang panjang. Lika pun tidak berhubungan dengan Swift semenjak berita itu ada dimanamana. Ya, swift sudah tau kabar itu dan sudah menduganya, tapi swift belum siap untuk menanyakannya. Ohno..

Akhirnya Lika dan Banglautner bertemu lagi di suatu cafe di newyork. Banglautner bilang akan memutuskan Swift dan pacaran resmi dengan Lika. Tapi.. Lika tidak bisa membiarkan itu!!!!!!! Ia tidak bisa bahagia sementara kakaknya sedih. Ia harus minta maaf pada kakaknya. Lika menolak banglautner, dan memutuskan mengakhiri semua sambil berlari dari cafe sambil menangis! Banglautner mengejar lika.. ia tidak bisa melepas lika. "Lika!" tidak ia tidak boleh melepas lika atulah:(
Lika keluar cafe sambil menangis. Sementara banglautner memutuskan diam, tak ingin melihat kepergian lika.



Seminggu berlalu semenjak hari itu, lika tidak bisa melupakan banglautner. Lika menangis dikamar terus.Tapi lika harus bisa, karna banglautner kan pacar kakaknya sendiri........

Namun disaat itu teteh swift muncul dikamar lika saat lika menangis.

"Aku sudah putus dengan lautner"

Lika tercengang. Ia merasa bersalah! Kakaknya putus?Garagara dia?:(

"Bukan garagara kamu. Aku sering berantem sama Lautner, dan aku mau fokus sama album baruku. Dia juga mau fokus sama film baru dia. Tenang aja."

Lika menangis minta maaf sama swift.

Swift tersenyum. "Kamu boleh bersama Lautner" sambil mengedipkan mata.

Lika sangat beruntung punya kakak kaya taylor:'D


Sebulan berlalu. Lika pergi ke acara launching film New Moon diundang oleh Lautner. Itulah kali pertama ia akan banglautner kembali.
Saat itulah mereka bertatapan ditengah keramaian. Mereka bertatapan seperti waktu didanau, dan saling tersenyum, lalu keduanya berlari dan berpelukan! Sosweet sekali bukan.

Merekapun menari bersama lagi, seperti waktu di acara Colbie...

Di Launching New Moon bersama


Berani difoto paparazzi
Serasi dengan merah hitam

Lika mengantarkan banglautner ke acara Kids Choice Award


Madtari

Di acara ulangtahun lika

Kencan ke tempat berkuda

Launching eclipse

Karaoke bersama







Dan sampai sekarang, tatapan lautner masih sama seperti waktu itu. Penuh dengan cinta:">

Banglautner dan lika pun bahagia selamanya.